5 Sentra Industri Batik di Kota Solo
5 Sentra Industri Batik di Kota Solo
Kota Solo tidak hanya dikenal sebagai Kota Budaya tetapi juga dikenal sebagai Kota Batik. Berbagai macam corak dan ciri khas batik banyak berasal dari Solo.

Berikut ini beberapa sentra industri batik yang menjadi daya tarik tersendiri ketika berkunjung ke Kota Solo.

1. Kampung Batik Kauman

Tak hanya Kota Yogyakarta, Kota Solo juga memiliki Kampung Kauman. Namun, yang membedakan Kauman Solo dengan Kauman Yogyakarta adalah industri batik yang hingga saat ini masih terus hidup di tengah kehidupan masyarakatnya. Inilah yang menjadikan kampung ini ditetapkan sebagai Kampung Wisata Batik dan sekaligus sebagai sentra  batik tertua di Kota Solo.

Berbicara mengenai motif batik, di kampung ini, motif yang tersedia berbeda dengan motif batik Solo lainnya. Pengrajin batik di sini lebih menampilkan motif batik klasik berdasarkan pakem atau standar Keraton Kasunanan Surakarta yang banyak menonjolkan warna gelap sebagai khas.

 

 

Tak hanya sebagai sentra industri batik semata, kampung ini juga sekaligus sebagai destinasi wisata yang turut mengedukasi karena menjadi tempat pelatihan, pembuatan, penelitian, dan juga pengembangan produk batik. Sehingga sekali berjalan di kampung ini, segala proses batik dari mulai nol hingga menjadi sebuah produk yang dijual mulai dari harga Rp30.000 bisa disaksikan dan dipelajari secara detail. Jika dirasa masih kurang, kursus membatik juga bisa menjadi opsi bagi yang ingin belajar lebih banyak di kampung yang berlokasi tepat di belakang Masjid Agung Surakarta Hadiningrat ini.

2. Kampung Batik Laweyan

Predikat Pusat Batik Tertua kedua di Kota Solo disandang oleh Kampung Batik Laweyan yang sudah berkiprah sejak 500 tahun yang lalu. Menjadi ikon batik di Kota Solo sejak abad ke-19 menjadikan kampung ini telah memiliki 250 macam motif khas Laweyan yang sudah dipatenkan dengan corak dan motif terang yang lebih modern. Umumnya motif batik yang hampir selalu tersedia di kampung ini yaitu motif parang, kawung, sidomukti, dan sawat.

 

Menonjolkan destinasi wisata yang komplit, kampung ini tak kalah dengan Kampung Batik Kauman yang menyediakan fasilitas lengkap bagi wisatawan mulai dari penginapan, restoran, pusat pelatihan budaya Jawa, Laweyan Batik Training Center, masjid, hingga kuliner khas Solo.

3. Museum Batik Danar Hadi

Berdiri sejak tahun 1967, Museum Batik Danar Hadi yang didirikan oleh Santosa Doellah saat ini tengah memegang rekor MURI sebagai museum dengan koleksi kain batik terbanyak di Indonesia yaitu sebanyak 10.000 koleksi batik. Sebagian besar koleksinya merupakan karya dari Santosa Doellah sendiri. Selain karena predikat yang dipegang, Batik Danar Hadi juga dikenal karena produknya yang selalu kekinian mengikuti dengan tren yang sedang berkembang. Inilah yang menjadikan Batik Danar Hadi mampu bertahan hingga saat ini dengan tetap mempertahankan kualitasnya yang premium.

 

Museum yang berada di kawasan wisata The House of Danar Hadi ini bisa ditemukan di Jalan Slamet Riyadi No. 261, Sriwedari, Kecamatan Laweyan, pada jam operasional 09.00-16.30 WIB.

4. Pasar Klewer

Ini dia salah satu tempat wisata belanja batik yang keberadaannya tentu tak asing bagi masyarakat baik dari dalam maupun dari luar Kota Solo. Berbagai produk hingga beraneka motif mulai dari pakaian sehari-hari hingga yang formal semuanya tumpah ruah di Pasar Klewer. Daster merupakan salah satu produk yang banyak dijual dan diburu oleh wisatawan karena harganya yang bersaing dan bisa dibeli secara satuan maupun grosir.

 

Apabila mendapati produk yang dirasa terlalu mahal, pembeli bisa melakukan tawar menawar dengan penjual hingga mendapatkan harga yang pas. Selayaknya belanja sayur di pasar, negosiasi adalah hal yang lumrah untuk mendapatkan barang sesuai dengan harga yang diinginkan. Untuk yang berminat mengunjungi sentra industri batik yang satu ini, datanglah pada pukul 08.00-17.00 di Jalan Dr. Radjiman Wedyadinigrat No. 5A, Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon.

5. Lumbung Batik

Sentra industri batik ini memang tergolong baru jika dibandingkan dengan 4 sentra sebelumnya. Namun, kiprahnya sejak tahun 2010 yang didirikan oleh Koperasi Pamong Pengusaha Batik Surakarta (PPBS) mampu membuktikan eksistensinya sebagai tempat wisata belanja batik yang telah memiliki kurang lebih 40 kios batik dengan produk yang beraneka ragam.

Lokasinya yang tidak jauh dari Kampung Batik Laweyan tepatnya di Jalan Agus Salim 17, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, memudahkan wisatawan untuk menemukan Lumbung Batik ini asalkan sesuai dengan jam operasional 11.00-16.00 WIB. Apabila waktunya tak cukup, tak perlu khawatir karena Lumbung Batik ini buka setiap hari seperti sentra industri batik lainnya sehingga bisa berkunjung lagi di esok harinya.

 

Comments

https://galeriwisata.id/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!