Tingkat Penghunian Kamar Hotel di Malang Naik pada Maret - Jawa Timur - Bisnis.com
Tingkat Penghunian Kamar Hotel di Malang Naik pada Maret - Jawa Timur - Bisnis.com
Meningkatnya aktivitas pariwisata juga terkait erat dengan tren pemulihan ekonomi karena masyarakat sudah percaya diri.
  • Login Bisnis ID
  • Bisnis.com Bisnis Network Epaper Bisnis Indonesia BIGStore Koran Bisnis Indonesia Bisnis Indonesia Group bisnis tv bisnismuda SURABAYA
    1. Home
    2. Surabaya
    3. Bisnis Jatim
    Tingkat Penghunian Kamar Hotel di Malang Naik pada Maret Meningkatnya aktivitas pariwisata juga terkait erat dengan tren pemulihan ekonomi karena masyarakat sudah percaya diri. Choirul Anam Choirul Anam - Bisnis.com 09 Mei 2022  |  21:35 WIB Ilustrasi. Ilustrasi. × A- A+ Share

    Bisnis.com, MALANG — Tren tingkat penghunian kamar hotel di Kota Malang naik pada Maret bila dibandingkan Februari 2022 yang menunjukkan masyarakat sudah semakin percaya diri untuk melakukan mobilitas.

    Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini, mengatakan pada Maret 2022 dari 100 kamar hotel bintang yang tersedia di Kota Malang rata-rata terdapat 51 sampai dengan 52 kamar yang terisi setiap harinya.

    “Rata-rata Lama Menginap Tamu (RLMT) Hotel Bintang di Kota Malang 0,16 poin lebih rendah dibandingkan RLMT Jawa Timur dan 0,15 poin lebih rendah dibandingkan RLMT Indonesia,” ujarnya, Senin (9/5/2022).

    Ekonom dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Kota Malang yang mencapai 51,34 persen menunjukkan tren peningkatan setelah sebelumnya hanya berada di 43,74 persen.

    “Meningkatnya aktivitas pariwisata juga terkait erat dengan tren pemulihan ekonomi karena masyarakat sudah percaya diri untuk melakukan mobilitas setelah meredanya Covid,” ujarnya.

    Dia memperkirakan, tingkat hunian hotel di Kota Malang pada April akan jauh lebih tinggi bersamaan dengan momen Lebaran. Diperlonggarnya aturan mudik pada hari raya Idul Fitri tahun ini, seakan menjadi balas dendam pemudik untuk mengobati rindu akan kampung halaman.

    Menurut dia, Aktivitas mudik yang tinggi berdampak pada inflasi yang tinggi di sektor transportasi. Hal ini juga dipicu oleh kenaikan harga BBM non subsidi dan nonpenugasan, selain itu meningkatnya permintaan angkutan udara dan darat sebagai sarana mudik juga menambah daya dorong laju inflasi.

    Di sisi yang lain, kata dia, permintaan konsumsi pada saat Ramadan dan hari raya turut melejitkan inflasi di kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Tingkat konsumsi yang berbeda selama Ramadan dan Lebaran yang didukung dengan peningkatan daya beli menyebabkan seluruh kelompok pengeluaran terdongkrak sehingga inflasi Kota Malang terdongkrak sebesar 1,44 persen tertinggi di Jawa Timur.(K24)

    Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

    Bergabung dan dapatkan analisis informasi ekonomi dan bisnis melalui email Anda.

    Comments

    https://galeriwisata.id/assets/images/user-avatar-s.jpg

    0 comment

    Write the first comment for this!