Jurus Baru Putin, Bakal Ekspor Energi ke Pasar Selatan-Timur - CNBC Indonesia
Jurus Baru Putin, Bakal Ekspor Energi ke Pasar Selatan-Timur - CNBC Indonesia
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya ingin memfokuskan ekspornya pada "pasar yang tumbuh cepat" ke selatan dan timur negara itu dalam waktu dekat.

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya ingin memfokuskan ekspornya ke "pasar yang tumbuh cepat", yakni sejumlah negara di selatan dan timur Rusia, dalam waktu dekat.

Pemimpin berusia 69 tahun itu memperingatkan bahwa "upaya negara-negara Barat untuk memeras" pemasok Rusia "pasti akan mempengaruhi seluruh ekonomi dunia."

"Diversifikasi ekspor perlu dilakukan. Kita perlu berasumsi bahwa di masa mendatang, pengiriman energi ke arah barat akan berkurang," kata Putin dalam pertemuan dengan perusahaan dan pejabat energi, Kamis (14/4/2022), dikutip dari CNN International.

"Oleh karena itu, penting untuk mengkonsolidasikan tren beberapa tahun terakhir: selangkah demi selangkah, reorientasi ekspor kita ke pasar yang tumbuh cepat di selatan dan timur. Untuk melakukan ini dalam waktu dekat, saatnya untuk mengidentifikasi fasilitas infrastruktur utama dan memulai konstruksinya."

Putin menambahkan bahwa tidak ada alternatif yang masuk akal untuk gas Rusia. Ia memperingatkan jika pasokan energi Rusia diperas, ini akan mempengaruhi seluruh ekonomi dunia dan memiliki konsekuensi yang "menyakitkan".

"Upaya negara-negara Barat untuk memeras pemasok Rusia dan mengganti sumber daya energi kami dengan pasokan alternatif pasti akan mempengaruhi seluruh ekonomi dunia. Konsekuensi dari langkah semacam itu bisa menjadi sangat menyakitkan, bahkan bagi para penggagas kebijakan itu sendiri. Yang mengejutkan di sini adalah apa yang disebut mitra kami dari negara-negara yang tidak bersahabat mengakui bahwa mereka tidak dapat melakukannya tanpa sumber daya energi Rusia, termasuk gas alam," jelasnya.

"Alternatif yang masuk akal untuk Eropa sama sekali tidak ada. Ya, itu mungkin, tetapi saat ini, itu tidak ada. Semua orang memahami ini; sama sekali tidak ada volume gratis di pasar global saat ini, dan pasokan dari negara lain, terutama dari Amerika Serikat, yang dapat dikirim ke Eropa, akan membebani konsumen berkali-kali lipat dan akan mempengaruhi standar hidup masyarakat dan daya saing ekonomi Eropa," tambahnya.

Tidak hanya itu, Putin juga mengatakan bahwa telah terjadi kegagalan pembayaran untuk pengiriman ekspor energi Rusia. Sebab, seperti diketahui, Rusia kini mewajibkan pembayaran menggunakan mata uangnya sendiri, untuk mengurangi ketergantungan pada dolar dan euro.

"Bank-bank dari negara-negara yang tidak bersahabat menunda transfer pembayaran. Saya akan mengingatkan Anda, Anda harus mentransfer pembayaran untuk sumber daya energi dalam mata uang nasional, untuk secara bertahap menjauh dari dolar dan euro. Secara umum, kami bermaksud untuk meningkatkan penggunaan mata uang nasional secara radikal dalam sistem perdagangan luar negeri," kata Putin.

Di tengah perang di Ukraina, Uni Eropa mencoba untuk memangkas impor gas Rusia sebesar 66% tahun ini dan memutuskan ketergantungannya sepenuhnya pada energi Rusia pada tahun 2027.

Sanksi putaran keenam yang baru juga telah dibahas, dan beberapa Pejabat Uni Eropa telah menyerukan tindakan terhadap ekspor minyak dan gas Rusia. Tetapi larangan penggunaan gas Rusia dalam waktu dekat akan mendatangkan malapetaka di Jerman, yang mengandalkan Rusia untuk sekitar 46% dari gas alamnya pada tahun 2020, menurut Badan Energi Internasional.

Pada akhir Maret, Putin menyampaikan ultimatum kepada negara-negara yang "tidak bersahabat" untuk membayar energi mereka dalam rubel mulai 1 April atau berisiko terputus dari pasokan vital. Jerman, Prancis, dan pemerintah UE lainnya menolak, meski hingga kini mereka tidak segera terputus dari ekspor energi Kremlin.

Comments

http://galeriwisata.id/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!